Bintal PA. Stabat
Mempersiapkan Hari Esok

Stabat, pa-stabat.net (21/01)
Bina mental Pengadilan Agama Stabat kali ini diisi oleh Wakil Ketua, Drs. H. Darmansyah Hasibuan, S.H., M,H, dan qori oleh Jamaluddin, S.Ag. M.H. dilaksanakan di Mushalla Pengadilan Agama Stabat.
Dalam ceramahnya yang berjudul MEMPERSIAPKAN HARI ESOK mengutip Al Qur’an surah Al Hasyr ayat 18.

Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).

Sudahkah Engkau Mempersiapkan Hari Esok?
Qatadah mengatakan bahwa bahwa hari kiamat itu dekat. Jadi hari esok yang dimaksud dalam ayat adalah kiamat. (Tafsir Ath Thobari, 14: 65).
Ibnu Jarir Ath Thobari menafsirkan ayat di atas, “Lihatlah apa yang akan terjadi di hari kiamat kelak dari amalan-amalan yang diperbuat manusia. Apakah amalan shalih yang menghiasi dirinya ataukah amalan kejelekan yang berakibat jelek di akhirat?” (Idem).

Introspeksi Diri
Tentang ayat di atas, Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Haasibu anfusakum qobla an tuhaasabu (artinya: hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab). Lihatlah amalan shalih apa yang telah kalian persiapkan sebagai bekal untuk hari akhirat dan menghadap Allah Rabb kalian.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 235).

Jadikan Akhirat Sebagai Tujuan
Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata, “Allah Ta’ala memerintahkan kepada hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi hal-hal yang dapat mewujudkan iman dan takwa, baik amalan yang dilakukan secara tersembunyi ataukah terang-terangan dalam setiap keadaan.

Hendaklah mereka memperhatikan perintah, syariat dan batasan-batasan Allah.
Hendaklah mereka perhatikan kebaikan dan keburukan yang mereka akan peroleh kelak. Hendaklah mereka memikirkan apa buah yang diperoleh dari amalan mereka kelak di hari kiamat. Apakah akan menuai hasil yang baik ataukah malah akan membahayakan karena kejelekan yang dilakukan.
Jika seseorang menjadikan akhirat sebagai tujuan di hadapannya dan jadi tambatan hati, terus bersungguh-sungguh untuk menempuh jalan menuju akhirat. Bersungguh-sungguhlah dengan melakukan banyak amalan yang dapat mengantarkan pada akhirat. Lalu bersihkanlah jalan tersebut dari berbagai duri dan rintangan.
Jika mereka pun yakin, Allah itu Maha Tahu terhadap apa yang mereka kerjakan, Allah Maha Tahu terhadap apa yang mereka sembunyikan. Allah tidak mungkin lalai dari memperhatikan mereka. Dari sini, semestinya kita semakin serius dan sungguh-sungguh dalam beramal.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 853).

Pelajaran penting yang bisa kita ambil adalah jadikan akhirat sebagai tujuan. Begitu pula jika kita diberi karunia materi dan rezeki yang melimpah, jadikanlah itu sebagaimana perantara menuju kebaikan dan bekal menuju alam akhirat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa yang niatnya untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya hanya untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul Ahwadzi, 7: 213)
Semoga kita semakin memperhatikan amalan kita sebagai bekal di akhirat kelak.(rzl)

(sumber : pa-stabat.net(21/01/16))

RAT KOPERASI WARDILAK DI PA KABANJAHE





Kabanjahe | pa-kabanjahe.net
Koperasi Pegawai Negeri Warga Pengadilan Agama Kabanjahe (WARDILAK) melaksanakan acara rapat anggota tahunan (RAT) tahun Buku 2015 di ruang sidang utama PA Kabanjahe, Jumat (15/01/2016). Hadir pada acara tersebut Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe Drs. Khoiruddin Harahap selaku Pembina Koperasi, Ketua Koperasi Fitri, S.H.I.,M.H serta pengurus lainnya dan seluruh anggota koperasi yang terdiri dari para hakim, pegawai dan honorer.


Acara RAT dibuka oleh Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe Drs. Khoiruddin Harahap, dalam sambutannya menyampaikan bahwa RAT koperasi ini merupakan bentuk transparansi dari pengurus kepada seluruh anggota koperasi dan juga beliau berharap agar koperasi ini terus maju dan dapat memberikan kontribusi yang baik kepada seluruh anggota-anggotanya di masa yang akan datang.
Jalannya RAT koperasi Wardilak dipimpin oleh Ketua Koperasi Fitri, S.H.I.,M.H.,dalam laporan pertanggungjawabannya, hakim PA Kabanjahe ini mengatakan bahwa rapat ini merupakan bentuk tanggung jawab dari seluruh anggota koperasi sebagai pemilik dan juga sekaligus bentuk pertanggungjawaban pengurus koperasi kepada seluruh anggota koperasi.
Selain penyampaian laporan pertanggung jawaban pengurus, rapat ini juga mendengarkan pandangan umum (tanya jawab), pengesahan laporan pertanggung jawaban pengurus, pembubaran pengurus yang lama serta pembentukan pengurus baru.

Setelah laporan pertanggungjawaban selesai acara dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru Koperasi Pegawai PA Kabanjahe dan setelah melalui proses pemilihan yang demokratis melalui pemungutan suara dari seluruh anggota, akhirnya seluruh anggota Koperasi sepakat menunjuk Arif Irhami, S.H.I.,M.Sy, (Ketua), Mukhlis Rahmi, S.Ag, (Sekretaris) dan Arina Wijayanti Hsb, S.H (Bendahara) untuk periode 2016 – 2017.

Selanjutnya acara ditutup dengan pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) kepada seluruh anggota dan makan bersama.

(sumber : pa-kabanjahe.net(21/01/16))

PA-KISARAN KEMBALI ADAKAN ACARA PERPISAHAN

Selasa, 12 Januari 2016. Setelah kemarin yang lalu acara perpisahan dari mahasiswa Universitas Asahan berakhirnya klinis hukum di PA-Kisaran, kini dari perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Asahan (STIHMA) melaksanakan acara yang sama. Ruang sidang utama masih sebagai tempat dilaksanakannya acara perpisahan yang dihadiri oleh Bapak Ketua PA-Kisaran, Panitera, Pimpinan STIHMA, Dosen Pembimbing serta mahasiswa yang telah melaksanakan klinis hukum.

Acara dimulai dengan penyampaian pesan dan kesan selama 1 bulan mengikuti klinis hukum oleh salah satu mahasiswa STIHMA menyampaikan ucapan terima kasih karena telah menerima di PA-Kisaran untuk menimba ilmu yang tidak pernah diperoleh dibangku perkuliahan sehingga dapat memberikan wawasan terhadap keilmuwan mahasiswa itu sendiri.

Dalam sambutannya, Ketua Pengadilan Agama Kisaran Bapak Drs. M. Ihsan, SH, MH. menyampaikan bahwa setiap tahunnya PA-Kisaran tetap menjalin kerja sama yang baik dengan semua Perguruan Tinggi yang ada di Kota Kisaran khusunya fakultas hukum, sebagai peran nyata dalam memberikan kontribusi didunia pendidikan. Bapak Ketua PA-Kisaran juga berpesan agar mahasiswa yang berdomisili ditengah-tengah masyarakat dapat mengimplementasikan ilmunya, agar memudahkan kepada masyarakat pencari keadilan.

Setelah penyampaian kata sambutan tersebut kemudian acara ditutup dengan doa dan foto bersama di depan gedung Pengadilan Agama Kisaran.

(sumber : pa-kisaran.net(12/01/16))

Rasulullah SAW Sebagai Uswatun Hasanah
Tema Bintal Pengadilan Agama Stabat

Stabat, pa-stabat.net (15/01)
Dengan mengambil tempat di Mushalla Pengadilan Agama Stabat, sebagaimana biasanya pembinaan mental dilaksanakan setiap hari Kamis yang dihadiri seluruh Hakim, Pegawai dan honorer. Setelah pembawa acara Dra. Zuairiah, S.H. (Wapan) mempersilahkan Khairuddin,S.H.I. melantunkan pembacaan Al Qur’an surah Al Ahzab ayat 21, selanjutnya giliran Ustadz Drs. Nur Al Jumat, S.H., M.H. menyampaikan tausiahnya.

Dalam ceramahnya tersebut dengan tema Rasulullah S.A.W. sebagai Uswatun Hasanah, sang Ustadz memaparkan bahwa Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam.
Lebih lanjut Ustadz menyampaikan bahwa Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik antara lain :

 

  1. Siddiq, Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.
  2. Amanah, Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.
  3. Tabligh,Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup-tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalahsecara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.
  4. Fathonah, Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikanwahyu Allah.

Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi: Artinya ”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah
SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).
Dengan mengutip maksud dari ayat Al Quran tersebut di atas, al ustadz mengatakan bahwa Perintah Allah untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah adalah ditujukan kepada orang-orang yang mengharapan rahmat Allah, orang-orang yang yakin adanya hari akhirat, dan orang-orang yang selalu ingat kepada Allah. Dengan menjadikan Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah, sudah pasti kita akan selamat di dunia dan akhirat. (rzl)

(sumber : pa-stabat.net (15/01/16))

PERPISAHAN MAHASISWA UNA DI PA-KISARAN

Senin, 11 Januari 2015. Acara perpisahan yang dilaksanakan di ruang sidang utama oleh mahasiswa Universitas Asahan (UNA) merupakan penutup selesainya klinis hukum di Pengadilan Agama Kisaran. Meskipun dengan acara yang sederhana, namun dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Selain mahasiswa yang memadati ruangan, turut hadir dalam acara tersebut Bapak Wakil Ketua PA-Kisaran dengan didamping ibu Wakil Panitera serta Dekan dan Dosen pembimning dari Universitas Asahan.

Bapak Wakil Ketua PA-Kisaran Drs. Said Safnizar, MH mewakili Bapak Ketua PA-Kisaran yang berhalangan untuk dapat hadir, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pihak Universitas Asahan yang telah memberikan kepercayaan kepada PA-Kisaran untuk membina dan berbagi ilmu kepada para mahasiswanya. Dan harapannya agar ilmu yang didapatkan bisa diterapkan untuk membantu masyarakat tentang prosedur dalam penyelesaian perkara di PA-Kisaran.

Diakhir acara dilaksanakan prosesi penyerahan cindera mata dari mahasiswa Universitas Asahan kepada Wakil Ketua Pengadilan Agama Kisaran dan foto bersama.

(sumber : pa-kisaran.net(11/01/16))

  • 805_bivayusmiarti.jpg