Selamat Jalan Pak Rifyal Ka’bah, Ilmuan Muslim Yang Sederhana



Alhamdulillah, hari jumat tanggal 4 oktober sekitar jam 07.00 pagi saya tiba di rumah duka Jl.Tengki no.2 Cipayung Jakarta Timur. Suasana disekitar masih terasa sepi. Puluhan papan bunga ucapan duka cita atas meninggalnya Prof. DR. Rifyal Ka’bah, MA pada tanggal 24 September 2013 yang lalu masih berjejer rapi dipintu masuk dan halaman rumah. Papan bunga yang tersisa antara lain dari Mahkamah Konstitusi (Hamdan zulfa), Ketua PT Semarang, dll. 

Umat Islam Indonesia kembali kehilangan putra terbaik, seorang Guru Besar, Ilmuan yang santun dan bersahaja. Pak Rifyal adalah alumni Al Azhar Cairo, Mesir dan pernah bekerja di beberapa Negara sebelum kembali ke Indonesia.Karena itulah ia tidak hanya mahir berbahasa arab tapi juga menguasai bahasa Inggris dan Perancis dengan baik. Tahun 2000 Pak Rifyal diangkat menjadi Hakim Agung dari non karir. Usianya ketika itu masih 50 tahun, sebagai Hakim Agung termuda. Pak Rifyal adalah juga Guru Besar Hukum Islam di Universitas Yarsi Jakarta. 

Saya memiliki banyak kenangan dengan Pak Rifyal. Bagi Saya Pak Rifyal tidak sekedar Hakim Agung tapi sekaligus juga sebagai guru dan sahabat. Ketika bekunjung ke Banda Aceh beliau selalu minta ditemani ke warung kopi Ule Kareng untuk menikmati lezatnya kopi Aceh. Kadang kala beliau juga minta ditemani berolah raga jalan kaki dipagi atau sore hari.Pak Rifyal juga banyak jasanya membantu masyarakat Aceh dalam merumuskan konsep Mahkamah Syariah dan Qanun jinayah di Aceh.


 H. Soufyan M. Saleh (KPTA Medan) bersama Tengku M. Ali (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah Pancoran - Jakarta) dan Ibu Hamidah Yakub, 4 Oktober 2013 di Perpustakaan Rifial Ka'bah

Pak Rifyal adalah Hakim Agung dan Guru Besar yang sangat produktif menulis di berbagai media. Beliau juga juga seorang Muballig dan aktif sebagai Khatib dan Dai dari Masjid ke Masjid di jakarta dan sekitarnya. Sudah banyak karya-karyanya yang sudah dibukukan. Pak Rifyal juga seorang kolektor kitab dan buku dalam berbagai bahasa. Aneka kitab dan buku tertata rapi dalam beberapa lemari di Ruang Pustaka maupun di rung kerja belaiu. Ibu Hamidah,isteri alamurhum menceritakan kepada kami semua buku-bukiu di pustaka beliau sendiri yang mengaturnya. 

Ibu Hamidah juga memperlihatkan puluhan file kliping tulisan atau berita tentang Pak Rifyal dari berbagai media sejak puluhan tahun yang lalu tersimpan rapi. Ibu Hamidah juga menyampaikan pesan dan keinginan Pak Rifyal untuk membangun perpustakaan besar ditanah kelahirannya di Sumatera Barat.

"Tapi... yah begitulah manusia boleh merencanakan tapi yang berlaku adalah rencana Tuhan sang pencipta..... Kita tak berdaya. Semoga kami sekelurga dapat melanjutkan pesan-pesan Pak Rifyal. Mohon doanya...” lanjut Ibu Hamidah dengan suara terbata seperti tak kuasa mengakhiri pembicaannya dengan kami.

Pak Rifyal tidak hanya dikenal sebagai Hakim Agung, tapi ia bahkan lebih dikenal sebagai ilmuan Muslim rendah hati,sederhana dan bersahaja.Ia selalu tampil disetiap pertemuan hakim peradilan Agama baik tingkat regional maupun nasional sebagai Nara Sumber tentang hukum Islam dan sistem peradilan di Timur Tengah. Pak Rifyal juga selalu mendampingi rombongan Mahkamah Agung ke luar negeri terutama ke Timur Tengah. Beberapa bulan yang lalu Pak Rifyal juga ikut ke Inggris bersama rombongan MA RI dan itulah perjalanan dinasnya terakhir.

Di usia yang masih produktif 63 tahun Pak Rifyal dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Meski Umat dan keluarga masih sangat memerlukan beliau tapi Allah Yang Maha Rahman, lebih mencintainya dan memanggilnya kembali. Inna lillahi wa Inna llaihi Rajiun. Pak Rifyal meninggal di RS Nasional University Singapura jam 08.00 WS. Dan dikebumikan di TPU Pondok Rangon Jakarta. Selamat jalan Pak Rifyal kami pasti akan menyusul nanti.

Keluarga PTA Medan telah melaksanakan Shalat ghaib untuk Pak Rifyal dan mendoakan semaga diampuni Allah segala dosanya. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian. Amin. (SMS)

  • 805_bivayusmiarti.jpg